Gaya desain furnitur terpopuler
pada setiap periode yang memiliki karakter unik dan cukup kuat yang merupakan
representasi dari kondisi sosial masyarakat kala itu. Tidak dapat dipungkiri
bahwa dalam sejarah peradaban manusia, terdapat berbagai macam bentuk serta
gaya desain furnitur yang sangat populer. Gaya desain furnitur terdahulu tak
jarang menginspirasi gaya desain furnitur untuk tahun-tahun berikutnya. Selain
itu, gaya furnitur juga sedikit banyak mencerminkan karakter masyarakat dan
perkembangan jaman kala itu. Sehingga, dengan mempelajari gaya desain furnitur
pada era-era dahulu, maka diharapkan akan memiliki sedikit gambaran tentang
kondisi sosial masyarkat pada zaman itu serta hal-hal yang disenangi. Meskipun kini keberadaan furnitur
tersebut sudah sangat jarang diemui, masyarakat modern kerap mencontoh gaya
desain furnitur di masa lalu untuk kembali diterapkan atau dikombinasikan
dengan furnitur-furnitur yang baru. Terlebih, bagi mereka yang memiliki selera
akan desain furnitur unik, tentu model-model furnitur lama yang sudah jarang
ditemui di masa kini akan menarik untuk dicoba. Adapun materi berikut merupakan tambahan referensi dalam
menerapkan gaya dan konsep baru untuk dekorasi ruangan pada hunian. 1. Gotik Gotik selalu menjadi salah satu
jenis desain furnitur favorit di segala jaman. Gaya furnitur Gotik
diperkenalkan di Prancis pada abad 12. Gaya furnitur Gotik ini merajai furnitur
kala itu dan bertahan hingga 4 abad, yakni abad ke 16. Gotik furnitur memiliki
ciri yang sangat khas, yakni banyaknya ornamen-ornamen pahatan yang hampir bisa
kita temui di seluruh sudut-sudutnya. Hal lain yang menjadi fitur penting dari
furnitur ini adalah penggunaan tiang-tiang serta bentuk-bentuk lajur.
Selain itu, teknik sulaman dan guntingan-guntingan juga diterapkan, terutama untuk furnitur atau pelengkapnya yang berbahan kain. Untuk tu, bisa disimpulkan bahwa furnitur gotik lebih mengedepankan pada gaya desainnya ketimbang fungsi dan kepraktisan furnitur itu sendiri. Oleh karena itu, terkadang furnitur gotik ini kurang nyaman ketika digunakan. 2. Renaisans Renaisans atau yang biasa disebut
sebagai jaman pencerahan dimulai di Prancis pada sekitar abad ke 13. Periode
ini berakhir sampai abad ke 17. Begitu kuatnya semangat Renaisans hingga
mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat kala itu, termasuk dalam
pemilihan desain furniturnya. Gaya desain furnitur Renaisans biasanya banyak
dihiasi gambar atau lukisan karya seniman populer. Lukisan dan gambar-gambarnya
banyak terpengaruh dari Injil.
Selain itu, salah satu seniman yang sangat berpengaruh kala itu yakni Michelangelo yang merupakan seniman asal Italia dengan karya-karyanya yang berupa lukisan dan banyak diterapkan di gereja-gereja, hingga berimbas pada gaya desain furnitur yang berkembang kala itu. Namun, seiring berjalannya waktu, furnitur Renaisans tidak lagi didominasi dengan lukisan-lukisan pelukis tersohor, namun lebih ke arah bentuk atau pola geometris yang mencirikan perkembangan ilmu pengetahuan. 3. Tudor Furnitor Tudor merupakan gaya
desain furnitur yang banyak diterapkan di jaman Tudor. Meskipun era Tudor tak
seterkenal era Gotik atau Renaisans, namun pengaruhnya cukup kuat dalam
sendi-sendi kehidupan bermasyarakat di Eropa. Terbukti, banyaknya furnitur yang
memiliki gaya desain yang khas akibat terinfluensi era Tudor ini. Furnitur
Tudor memiliki beberapa ciri khas seperi ukurannya yang cenderung besar dengan
pahatan – pahatan di beberapa bagian. Memang, bila ditinjau lebih lanjut, gaya
desain Tudor ini banyak terpengaruh oleh gaya desain furnitur Gotik dan
Renaisans, atau bisa disebut bahwa furnitur Tudor ini merupakan kombinasi dari
gaya furnitur Gotik dengan Renaisans.
Hal ini terjadi karena furnitur Tudor muncul di masa dimana kedua gaya furnitur tersebut memiliki pengaruh yang kuat, yakni di sekitar tahun 1485 hingga 1603. Bisa dibilang, furnitur Tudor ini menjambatani selera masyrakat akan kedua gaya furnitur yang sudah ada sebelumnya untuk disatukan dalam satu gaya furnitur tersendiri. 4. Jacobean Furnitur Jaceboean bisa disebut
sebagai pengganti dari furnitur Tudor. Hal ini karena tren furnitur gaya ini
berlangsung setelah era Tudor. Furnitur Jacobean biasanya dibuat dari kayu oak.
Furnitur Jacobean ini memiliki karakter yang boleh dibilang unik, yakni
kaki-kaki pada kursi atau meja ala Jacobean biasanya dibuat berbelit. Memang
hal ini terdengar aneh, dan tak heran bila di awal kemunculan furnitur ini
banyak yang menyangsikan apakah model furnitur tersebut akan bertahan.
Oleh karena itu, demi menjawab keinginan pasar kala itu, Jacobean furnitur dibaut sedikit padat agar bentuknya tidak terlalu aneh. Sehingga, furnitur ini lebih bisa diterima masyarakat. Furnitur ini tergolong memiliki usia kepopuleran yang cukup pendek, yakni kurang dari 50 tahun. Rentang periode kepopuleran furnitur ini mulai dari tahun 1603 hingga 1649 5. Rococo
Gaya furnitur Rococo tergolong salah satu gaya furnitur vintage yang hingga kini masih banyak peminatnya. Ciri khas dari furnitur satu ini yakni bentuknya yang cenderung ‘berlebih-lebihan’ dibandingkan bentuk furnitur pada umunya yang justru menekankan pada desain yang minimalis. Dengan kesan berlebihan yang ditonjolkan, hal ini membuat furnitur Rococo terlihat mewah dan menawan, sangat sesuai untuk digunakan oleh raja atau kaum bangsawan kala itu mengingat furnitur Rococo ini dibuat pada sekitar abad 18an. Furnitur ini pertama kali diperkenalkan di Prancis. Namun kemudian, kepopuleran furnitur model ini berhasil menjangkau seantero negara-negara Eropa, khususnya Jerman. Di pertengahan abad ke 19, banyak
dilakukan berbagai macam pembaharuan yang menyangkut desain dan model furnitur
ini. Saat itu, pada pertengahan abad 19 terjadi semacam tren untuk mengkoleksi
barang-barang termasuk furnitur yang booming di abad ke 18, dan furnitur Rococo
ini adalah salah satunya. Sehingga, di era yang sama, furnitur Rococo kembali
memperoleh kejayaanya ditengah pecinta furnitur vintage. 6. Victorian Setelah banyak dibahas kemarin,
furnitur Victorian yang merupakan salah satu furnitur vintage terpopuler ini
memang tak dapat dielakkan keunikannya. Terlebih, dari bentuk-bentuk meja dan
kursi Victorian yang cenderung tak lazim karena mengeksploitasi gaya desain
yang baru di eranya. Karena banyak mendapat pengaruh dari era pemerintahan ratu
Victoria di Inggris, tak ayal pengaruh gaya kerajaan sangat tampak pada
furnitur satu ini, yakni terlihat dari pemilihan bahan berupa kayu padat serta
pahatan-pahatan di beberapa bagian.
Sepintas, furnitur Victorian memang mirip dengan furnitur Gotik, hanya saja furnitur ini mengeksploitasi desain yang lebih fleksibel dan terbuka. Meskipun furnitur ini diproduksi secara masal, namun toh tak mengurangi nilai estetika dari furnitur yang tergolong vintage ini. |