Agar dapat menangkap hasil
rekaman yang apik, seorang videografer perlu mengenali beberapa istilah
videografi. Terminologi mengenai teknis pengambilan gambar hingga proses
editing dijamin akan membantu mereka untuk membuat video yang ciamik. Penasaran
apa saja istilah-istilah tersebut? Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman
Glints berikut ini. 1. Praproduksi Istilah videografi pertama yang
perlu diketahui oleh para videografer adalah praproduksi. Menyadur
Diginovations, praproduksi merupakan tahapan terpenting dari sebuah produksi
video. Pada tahap ini, biasanya para
videografer bisa sangat tergoda untuk mengambil jalan pintas selama proses
produksi. Maka dari itu, selama
praproduksi, sebaiknya videografer merencanakan seluruh konsep produksi secara
matang. Bila seorang videografer menganggap remeh semua keperluan praproduksi,
kemungkinan besar jalannya produksi video tidak akan berjalan dengan mulus. Berikut
adalah beberapa hal yang harus direncanakan oleh videografer beserta tim
produksinya selama tahap pre-production: ·
Pengembangan konsep video ·
Penganggaran ·
Scripting ·
Storyboard ·
Merencanakan daftar shot yang diperluka ·
Menyaring talent untuk video ·
Merencanakan dan menemukan lokasi pengambil
gambar terbaik ·
Membuat jadwal kerja untuk kru produksi ·
Elemen perencanaan lain yang khusus untuk video,
seperti merancang tim untuk editing, teknis pencahayaan, dan lain-lain. 2. Produksi Dalam dunia videografi, produksi
memiliki dua makna yang cukup berbeda. Pertama, produksi bisa berarti
video producing, yaitu proses yang dilaksanakan videografer ketika sedang
mengambil gambar. Kedua, produksi yang dimaksud menggambarkan seluruh proses
produksi. Makna kata satu ini cukup luas
dan lebih sering digunakan karena menggambarkan kegiatan seperti proses
menyaring talent, perancangan anggaran, dan pengambilan audio. Intinya,
produksi menjelaskan seluruh rangkaian aktivitas yang dijalankan oleh
videografer dan kru selama proses pengambilan gambar di lokasi terpilih. 3. Pascaproduksi Istilah videografi satu ini
sebenarnya lebih menggambarkan proses editing, karena sebagian besar aktivitas
yang akan dilakukan tim setelah produksi adalah menyunting hasil rekaman, Dalam
pascaproduksi, video akan disusun sesuai storyboard yang telah dibuat. Lalu,
musik akan ditambahkan pada video, begitu pula dengan grafis dan efek visual
lain yang diperlukan. Kemudian, klien akan melihat draft dan menentukan apakah
video sudah memuaskan atau belum. 4. Storyboard Menurut Nemorin, storyboard
adalah rangkaian gambar atau foto yang akan menentukan alur cerita di dalam
video. Seperti yang sudah Glints jelaskan, aspek videografi satu ini perlu
dikembangkan oleh tim sebelum berjalannya produksi. Storyboard juga dapat memiliki teks yang akan menyertai
gambar. Teks ini memberikan informasi
mengenai transisi suasana, kemana kamera akan bergerak, serta bagaimana teknis
pencahayaan pada tiap adegan. Yang pasti, semua yang perlu diketahui tim untuk
memahami seperti apa tampilan setiap scene dapat disesuaikan dengan storyboard. 5. Shot list Istilah videografi satu ini
menentukan tiap teknik pengambilan gambar yang akan digunakan oleh videografer
selama produksi. Melansir Photographytalk, shot list adalah daftar jenis
bidikan yang perlu disertakan dalam video. Dengan membuat daftar shot serta
urutan penggunaannya, videografer dan kru akan memiliki gambaran mengenai
bagaimana cerita akan dibangun dalam video. Mengapa demikian? Karena
masing-masing jenis shot memiliki fungsi yang berbeda untuk membangun atmosfer dalam
cerita. 6. Audio Selain visual, audio juga
memiliki peran yang penting lho untuk membuat video terlihat lebih nyata. Sayangnya,
kesalahan videografer umumnya adalah melupakan faktor satu ini selama tahap
produksi. Audio sendiri merupakan efek suara dan musik yang perlu digunakan
videografer untuk menekankan atmosfer yang sedang dibangun dalam sebuah adegan.
Kelak, ketika sudah mencapai tahap pascaproduksi, videografer dan tim perlu
memaksimalkan aspek audio selama editing. 7. Resolusi Istilah videografi berikut ini
sebenarnya adalah salah satu terminologi mendasar yang harus diketahui
videografer. Menurut Eyeconvideo, resolusi mengacu pada jumlah piksel yang
terkandung dalam video. Angka ini menunjukkan piksel secara horizontal dan
vertikal, seperti 640×480 atau 1920×1080. Dalam beberapa situasi, resolusi
dinyatakan sebagai angka tunggal, atau jumlah piksel vertikal. Dalam hal ini,
contoh resolusi akan dinyatakan sebagai 480p atau 1080p. 8. B-roll B-roll adalah sebutan untuk
footage atau rekaman adegan tambahan yang kamu ambil untuk melengkapi cerita.
B-roll juga digunakan untuk transisi dari satu scene ke scene lainnya. Contohnya, kamu melakukan
interview dengan seorang pengusaha sukses, kemudian ia menyebutkan awal mula
mendirikan bisnis. Saat itulah b-roll bisa digunakan, hal ini dapat berupa
video pendek kegiatan bisnis disertai dengan voiceover dari interview. 9. Blocking Blocking adalah istilah dalam
videografi yang digunakan untuk mencari tahu dan mendikte bagaimana para pemain
di set berinteraksi secara fisik satu sama lain. Hal ini juga termasuk
interaksi antar pemain dan lingkungan mereka, tindakan, serta dialog yang dilakukan
saat perekaman. 10. Clapper Peta Pixel menjelaskan bahwa
clapper adalah papan yang menunjukkan informasi seperti nomor scene, sutradara,
cameraman, film roll, dan waktu. Biasanya clapper ini ada di depan kamera dan
ditunjukkan sebelum take video, tujuannya untuk memberikan editor referensi
tanda dari suara clapper itu sendiri. 11. Frame rate Frame rate mengacu pada kecepatan
shutter terbuka dan tertutup dalam periode 1 detik. Biasanya, frame rate yang
digunakan yaitu 24, 25, 30, 50, 60, dan 120 frame per second atau fps. Semakin
tinggi frame rate, maka rekaman yang dihasilkan akan lebih halus. 12. Medium shot Medium shot juga dikenal dengan
istilah waist shot adalah saat fokus pengambilan gambar pada tubuh bagian bawah
objek. Biasanya pengambilan gambar jenis ini bertujuan untuk mengarahkan
penonton kepada objek tertentu dan tetap memperlihatkan lingkungan sekitarnya. 13. Wide shot Wide shot, full shots, atau long
shots adalah istilah yang digunakan untuk pengambilan gambar yang memperlihatkan
subjek serta lingkungan di sekitarnya secara menyeluruh. Pengambilan gambar
jenis ini bertujuan untuk memperkenalkan penonton kepada subjek dan apapun yang
berkaitan dengan lingkungan, manusia, serta tindakan yang ada di sekitarnya. 14. Raw video Raw video adalah data atau
rekaman gambar yang belum diproses dan baru diambil dari kamera. Dalam
videografi, raw video bersifat sangat intensif dan ada dalam jumlah besar .
Biasanya raw video digunakan hanya untuk produksi kelas atas. 15. Rendering dan exporting Rendering adalah tahapan akhir
untuk membuat video dalam aplikasi editing. Footage yang telah di-edit akan
melalui proses rendering dan menghasilkan video berkualitas tinggi yang siap
diekspor. Dilansir Revenue River, saat melakukan rendering dan exporting,
penting untuk memilih tipe file, frame rate, audio, kualitas, dan resolusi yang
tepat. Rendering dan exporting menghabiskan waktu yang bervariasi, tergantung
durasi video yang diproses.
|