Apa Itu Freelance?

Secara makna harfiah, freelance adalah bekerja lepas alias tidak terikat pada satu perusahaan tertentu dan biasanya untuk jangka pendek. Kata ‘freelance’ itu sendiri secara tertulis pertama kali muncul di novel karya Sir Walter ScottIvanhoe, yang mengacu pada tentara bayaran sebagai seseorang yang tidak memiliki kaitan kepentingan terhadap politik tertentu. Dan kini freelancer merujuk pada seseorang yang bekerja sebagai penulis, desainer, penampil, atau seseorang yang menjual karya atau jasa dan dinilai berdasarkan durasi jam, hari, jenis pekerjaan, dan sebagainya. 

Tidak menyandang sebagai pegawai tetap, membuat profesi freelance ini memiliki kelebihan sekaligus kekurangan. Simak lebih lengkapnya di bawah ini, jika kamu ingin menjadi freelancer

Kekurangan Menjadi Freelancer

  • Jumlah Pendapatan Tidak Sama

Freelancer tidak menerima gaji melainkan upah. Berbeda dengan seorang pegawai yang sudah memiliki satuan gaji yang tetap tiap bulannya sesuai ketentuan. Profesi freelance memungkinkan kamu menerima upah yang berbeda-beda setiap bulannya. Tergantung dengan seberapa banyak atau besar nilai pekerjaan yang kamu ambil. Oleh karena jumlah pendapatan yang tidak menentu ini, maka perlu memiliki rencana keuangan yang lebih ketat ketimbang mereka yang menerima gaji.  

  • Tidak Selalu Bisa Mengandalkan Satu Instansi Saja

Freelancer biasanya menerima order pekerjaan dalam jangka waktu yang tidak panjang, alias jangka pendek. Jadi jangan puas dengan satu klien saja, karena jika proyek kerjaan kamu sudah usai dan kamu tidak punya jaringan lain, kamu akan menganggur lama. 

  • Ada Masa Banyak Orderan Ada Saat Sepi Orderan

Order proyek adalah sesuatu yang tidak bisa selalu diukur bagi mereka yang memilih jalur freelance. Ada masanya order kerjaan menumpuk sehingga harus bergadang berhari-hari. Terkadang ada masanya juga sepi order pekerjaan. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan pada masa sepi order ini, yaitu: 

    • Memperbagus Portofolio : jika kamu bekerja di bidang kreatif seperti desain atau penulisan, maka tetaplah buat karya baru meski tidak ada bayarannya sebagai portofolio kamu. Unggah di media sosial kamu, agar calon klien bisa langsung melihat karya kamu. 
    • Menambah Jaringan Baru : menjadi freelancer itu wajib punya banyak jaringan dan giat mencari peluang. Bergabunglah dengan komunitas-komunitas yang terkait dengan bidang kerja kamu dan saat masa sepi order kamu bisa lebih aktif berpartisipasi. 
    • Menambah Ilmu : keahlian kamu harus senantiasa di-upgrade. Dengan bertebarannya kelas online saat ini, kamu dapat memanfaatkannya untuk menambah skill atau memperdalam keahlian kamu. Misalnya di bidang fotografi, kamu dapat belajar cara edit foto dengan menggunakan ponsel saja. 

Semangatnya adalah, selalu produktif meski belum menghasilkan cuan. 

  • Bertemu Klien yang Bermasalah dalam Pembayaran

Salah satu risiko menjadi freelancer adalah bertemu klien yang bermasalah dengan pembayaran. Setiap klien pastinya memiliki ketentuannya sendiri terkait pembayaran. Ada yang langsung dibayar setelah pekerjaan selesai, ada yang butuh jangka waktu tertentu untuk pembayaran. Ada yang langsung lunas, ada yang dicicil. Semuanya tentu harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Nah, yang apes adalah jika bertemu klien yang bermasalah dengan pembayaran. Pasti ada saja bertemu dengan proyek yang tertunda-tunda atau pupus di tengah jalan tapi pekerjaan kamu sudah selesai, sehingga menyebabkan pembayaran mandeg. 

Freelance adalahKelebihan Menjadi Freelancer

  • Bisa Mengerjakan Proyek dari Berbagai Instansi Sekaligus

Jika kapasitas kamu bekerja dalam suatu waktu itu masih lapang, kamu selalu bisa mengambil order pekerjaan dari instansi yang berbeda. Hal ini selain untuk menjaga kestabilan neraca keuangan kamu, juga untuk menambah jaringan kamu. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika melakukan order pekerjaan dari beberapa klien sekaligus: 

    • Manajemen Waktu : karena setiap klien adalah istimewa maka buat skala prioritas terutama dari deadline-nya. 
    • Bertanggungjawab dengan Pekerjaan : pilihlah order pekerjaan dengan bijak. Jangan gelap mata butuh uang tapi ternyata tidak mampu mengerjakannya. Kamu tidak bisa menggunakan alasan terlalu sibuk mengerjakan pekerjaan klien B, sehingga kamu mengabaikan pekerjaan klien A. Para klien tidak akan mau tahu itu. 
    • Waktu dan Tempat Kerjanya Fleksibel

    • Orang-orang yang working from home selama pandemi bisa jadi baru merasakan betapa nikmatnya bekerja tanpa harus ke kantor. Tidak habis di jalan kena macet dan bisa bekerja di waktu yang kamu pilih sendiri. Yang penting, pekerjaan tuntas tepat waktu. Mau dikerjakan kapan dan di mana, terserah. 

      • Lingkup Kerja Lebih Variatif

      Bisa jadi beda klien, beda pula jenis pekerjaannya dan tentu saja jadi beda beban kerjanya. Misalnya, jika kamu seorang desainer grafis freelance, bisa jadi kamu akan mengurus desain buku hingga video profile perusahaan. Itulah sebabnya kamu harus selalu meng-upgrade skill kamu, agar bisa selalu menyambar permintaan setiap klien dan mengeksekusi dengan baik.

      Contoh lingkup kerja yang variatif adalah sebagai berikut:

        • Penulisan : penulis banyak dicari untuk social media copywriterblogger, kontributor di media online, atau ghost writer sebuah buku
        • Fotografi : fotografi juga bisa banyak food photography, event photography, documentary photography, private photographer, product photography, dan masih banyak lagi. 
        • Desainer Grafis : desain iklan di media cetak dan digital, desain produk, desain kemasan, dan lain-lain. 
      • Bisa Memilih Beban dan Nilai Kerja

      Ya, kamu bisa memilih akan menerima atau menolak sebuah pekerjaan. Kamu juga yang tentukan nilainya. Salah satu perbedaan dengan pegawai tetap adalah, kamu yang tentukan ingin menerima pekerjaan yang mana. Disesuaikan dengan kesukaan, kebutuhan, dan kemampuan kamu. Jadi kamu bisa fokus pada pekerjaan dan berkomitmen penuh karena itu semua hasil pilihan kamu sendiri.  

      Freelance adalahPerbandingan dengan Pekerja Full Time atau Pegawai Negeri / Swasta

      • Ada Kompensasi Kerja Lembur

      Selalu ada saja pekerjaan yang menuntut kamu untuk lembur hingga begadang atau menggunakan hari libur. Namun, jika kamu memilih freelance, kamu tidak akan mendapatkan kompensasi lebih saat lembur. Oleh sebab itu, jika kamu sudah tahu calon order itu akan membutuhkan kamu untuk lembur, naikkan nilainya atau tingkatkan keefektifan pengerjaannya. 

      • Ada Fasilitas 

      Salah satu iming-iming paling menggiurkan dalam menerima pekerjaan sebagai pegawai adalah fasilitas, mulai dari fasilitas asuransi kesehatan, pinjaman KPR, THR, bonus, pensiun dan lain sebagainya. Freelancer tidak akan menerima itu melainkan dari dirinya sendiri. Itu artinya, upah yang kamu dapatkan harus ada alokasi untuk item-item yang kamu perlukan seperti BPJS dan pensiun. Jangan dihabiskan semua untuk gaya hidup, ya.

      • Ada Dresscode

      Kamu tidak perlu seragam atau tidak perlu budget khusus untuk fashion ke kantor. Karena kamu bisa kerja dari mana saja bahkan dari kasur kamu sendiri. 

      • Ada Tingkatan Karier 

      Seorang freelancer memang tidak punya tingkatan karier tapi kamu punya value dan itu kamu yang tentukan sendiri. Apakah kamu mau dibayar sebagai seorang pemula atau sebagai ahli?

      • Ada Evaluasi Kinerja Tiap Tahun

      Karena kamu adalah bos dari diri kamu sendiri, maka evaluasi kinerja pun dilakukan oleh diri kamu sendiri. Evaluasi ini bisa kamu lihat dari performa kerja kamu selama jangka waktu tertentu. Dari sini kamu bisa menentukan kembali kapasitas kerja dan cara kamu meningkatkan nilai di mata klien. 

      Freelance memang berarti bekerja lepas tetapi bukan berarti lepas tanpa tanggungjawab dan kendali. Kendali itu ada di diri kamu sendiri. Apa pun pilihan kamu, pastikan kamu bisa mengeluarkan potensi terbaik kamu. 



 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved