Perkembangan Furniture

Furniture sudah didapati sejak dulu, hingga furniture dapat dijadikan sebuah sejarah dalam penemuannya. Furniture sudah menjadi bagian kebutuhan kehidupan manusia sejak dulu. Dari jaman dahulu hingga sekarang dapat kita ketahui perkembangan furniture dari bentuk, ukiran ornamen, warna, aksen, dan bahan yang digunakan disetiap era atau jaman. Dengan berbagai aksen, funiture sendiri memiliki ciri khas yang dikenal disetiap jamannya. Ukiran disetiap jaman pun berbeda beda, dengan memiliki aksen tersendiri dan maksut tertentu. Biasanya didapati dari sebuah lukisan atau sebuah simbol. Diperkembangannya pun bahan furniture yang didapati pun berbeda beda dengan telah ditemukan furniture yang berasal bahan dari batu, kayu, hingga logam ataupun besi.

 

Era Neolitihic, zaman batu yang berkisar 10,500 SM

Saat itu manusia purba menciptakan kekurangan kayu dengan merubah hutan menjadi lahan pertanian. Sehingga mereka membangun furniture dari batu. Mereka membangun tempat tidur, meja, meja rias, dan rak. menggunakan alat ukir yang terbuat dari tulang rusuk ikan paus atau tulang belikat sapi untuk mengukir berbagai perabot.

 

Era Ancient Egyptian Furniture (3500 BC)

Furniture di era ini menggunakan aksen sederhana, model umumnya dengan bangku rendah dengan berkaki 3 atau 4 dan dilapisi kulit atau wol. Dengan pahatan bentuk binatang di kaki kaki nya. Dan ornamen yang digunakan biasanya berbentuk hewan, dan beberapa lukisan dengan kegiatan orang mesir saat dulu. Bahan yang digunakan pada masa ini adalah kayu,dengan mengaplikasikan warna coklat dan emas.

 

Era Ancient Greece (1100 BC)

Aksen pada furniture yunani adalah tampaknya lebih menyukai garis dan lekukan yang lebih halus daripada gaya Mesir bersudut, dengan fokus yang lebih besar pada kenyamanan. Karakteristik furniture awal abad ini yang sangat dipengaruhi oleh desain furniture dari Mesir kuno dengan bentuk yang kaku persegi panjang dan bisa dibilang kurang menarik. namun pada abad ke-4 dan ke-5, setelah orang-orang Yunani mengembangkan gaya mereka sendiri, furniture menjadi terlihat beda lebih melengkung dan terlihat mengalir. Bahan yang digunakan adalah kayu. Dan dengan aksen di kaki memiliki ukiran seperti sebuah kaki hewan.

 

Era Ancient Roman (750 BC)

Merupakan bangsa zaman kekaisaran romawi. Dimana masa ini lah dapat dikatakan sebagai awal mula dari era modern. Furnitur di era romawi cenderung jarang, karena penghuninya menyukai ruang dan kesederhanaan dalam dekorasinya. Keindahan diciptakan oleh mosaik, lukisan dinding dan fitur air daripada dengan menggunakan perabotan yang rumit. Namun, beberapa item furnitur Kekaisaran Romawi yang elegan dan mahal, menggunakan bahan dan keahlian yang sangat baik. Gambar furnitur Romawi kuno yang dilukis pada lukisan dinding dan karya seni lainnya, bersama dengan beberapa bagian yang masih ada sampai sekarang, memungkinkan untuk merekonstruksi furnitur di zaman Romawi dengan akurat. Furnitur kuno Romawi dan Yunani menjadi inspirasi kebangkitan klasik abad ke-18 dan 19, sehingga memunculkan desain neoklasik yang menarik pada masa itu. Sejarah furnitur Romawi adalah sejarah kekaisaran itu sendiri – awalnya menyalin ide-ide orang Yunani dan dari gaya furnitur Mesir , Romawi mulai memperbaiki dan menyesuaikan apa yang telah mereka pelajari, menciptakan gaya arsitektur dan furnitur yang khas.

 

Era modernisasi

Art Deco muncul pada waktu yang hampir bersamaan dengan modernisme.Selama tahap pengembangan, keduanya dipengaruhi oleh kubisme pasca-impresionisme dan futuris. Terinspirasi oleh bentuk geometris dari ilmu pengetahuan dan teknologi (mesin, mobil, pesawat terbang).

Pendekatan desain pada era ini terinspirasi oleh bentuk organik, mis. bentuk molekul dan visi luar angkasa. Aplikasi dan pengembangan material baru misalnya: plastik, busa, dan karet. Budaya Pop pada tahun 1960 menunjukkan suatu bentuk antitesis dari modernisme.Era dimana masyarakat mengakui adanya teknologi yang berkembang pesat.Era di mana budaya muda, hip, keren dan modis. Dan di era modern ini mulai muncul berbagai bentuk yang indah dan menarik, dengan warna yang lebih berani atau soft pastel sesuai dengan pengguna dari usia dan kegiatan yang dilakukan dan pastinya memiliki fungsional yang relatif. Dan juga di era modern mulai penemuan bahan pada furniture semakin meningkat.

Pergeseran menuju era modern dimulai setelah berakhirnya perang dunia 2, kelelahan terhadap bentuk dan detail ornamen yang berlebihan dirasakan, detail yang teliti dianggap berlebihan dan citra status kerajaan dianggap tidak penting lagi. Sehingga bentuknya menjadi lebih geometris, organik dan inovatif; bentuk-bentuk tersebut diekspresikan dalam bentuk seni kriya oleh perancangnya. Perkembangan material baru dan penggunaan material baru juga dominan pada era ini. Gaya modernisme condong ke arah garis lurus dan bentuk geometris yang ditujukan untuk produksi massal. Gaya ini tidak menggunakan ornamen apapun; namun, itu menekankan pada bentuk dasar

 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved