Estetik atau estetis menurut ke KBBI adalah "mengenai keindahan/menyangkut apresiasi keindahan". Pengertian kedua adalah "penilaian terhadap keindahan", sedangkan pengertian artistik, merujuk ke KBBI adalah "memiliki nilai seni atau bersifat seni". Arti lainnya ialah "memiliki bakat dalam kesenian". Secara etimologis, estetik berasal dari Bahasa Yunani "aisthetikos" yang artinya "berkenaan dengan persepsi seseorang terhadap seni". Perlu dicatat bahwa estetik adalah kata sifat, sedangkan kata bendanya adalah "estetika". Kata estetika juga berasal dari Bahasa Yunani yakni Aisthesis yang artinya "persepsi indrawi". Sedangkan kata kerjanya adalah "aisthanomai" yang artinya mempersepsikan. Persepsi indrawi, kemudian diera berikutnya, disebutkan sebagai persepsi pada semuanya, baik itu keindahan alam, seni, sastra, termasuk juga pada hal lain. Maka, untuk merujuk ke seni dan estetika, istilah yang lebih sering digunakan adalah persepsi estetis. Hal itu ditujukan agar persepsi estetis berbeda dengan persepsi pikiran, persepsi konseptual, dan sebagainya yang juga berasal dari persepsi indrawi. Estetika sudah menjadi disiplin kajian (filsafat seni) sejak abad ke-18. Ditulis oleh Alexandre Gottlieb Baumgarten, bahwa estetika adalah kajian filosofis terhadap keindahan perseptual. Berasal dari distingsi di era Yunani (membedakan persepsi estetis dengan persepsi lainnya), dilanjutkan dengan pemisahan oleh Alexandre Gottlieb Baumgarten, sehingga seterusnya Estetika berdiri sebagai ilmu pengetahuan sendiri, yakni ilmu yang membahas dan mengkaji tentang keindahan. Estetika menjadi pendekatan yang otonom terhadap kesenian dan pengkajian kesenian. Seniman merespon tentang alam, lingkungan, filosofi hidup dan sebagainya menjadi sebuah karya, sedangkan estetikawan mempertanyakan apa yang membuat karya seniman tersebut menjadi indah. Hal tersebut berbeda dengan sejarawan seni, kurator, dan penonton/pemirsa. Sejarawan seni akan mengkaji bagaimana sejarah, perbedaaan antara karya seorang seniman dengan seniman lainnya, seperti misalnya perbedaan mendasar karya Mozart dengan Bethoven. Kurator akan mempertanyakan makna, penjelasan karya dalam konteks tertentu, sedangkan pemirsa akan mempertanyakan, apakah karya tersebut berguna bagi kehidupan, apakah karya itu menyentuh dan sebagainya. Estetikawan akan menjadikan pertanyaannya lebih menjurus ke keindahan karya itu sendiri secara otonom. Gambar : namesnack.com namecard generator webbased program |