Desain yang over-font adalah desain grafis yang menggunakan font yang berukuran besar, tebal, atau berlebihan untuk menciptakan dampak visual dan menyampaikan pesan. Desain ini populer karena dapat menarik perhatian, menonjolkan pesan utama, dan memberikan kesan yang kuat dan berani. Keuntungan dari desain ini adalah dapat meningkatkan daya tarik, keterbacaan, dan konsistensi desain. Tantangan dari desain ini adalah memilih font yang cocok, mengatur jarak antara huruf dan baris, dan menghindari kesan yang terlalu ramai atau berantakan. Berikut adalah beberapa tahapan sejarah dan perkembangan desain font, dan hubungannya dengan jenis desain grafis lainnya: - Abad ke-1: Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak dan menciptakan jenis huruf gothic yang pertama kali digunakan dalam buku terkenalnya, Gutenberg Bible. Huruf gothic ini memiliki bentuk yang tebal dan rumit, dan sering digunakan untuk judul dan penekanan. Desain ini berhubungan dengan desain grafis klasik yang mengutamakan estetika dan keseimbangan. - Abad ke-19: Revolusi Industri memicu perkembangan desain grafis yang lebih berorientasi pada fungsi dan pemasaran. Desain yang over-font mulai digunakan untuk membuat poster, flyer, dan iklan yang menarik perhatian publik. Contohnya adalah karya Henri Toulouse-Lautrec yang menggambarkan kehidupan Paris dengan font yang besar dan berani. Desain ini berhubungan dengan desain grafis modern yang mengutamakan komunikasi dan pesan. - Abad ke-20: Desain font semakin bervariasi dan eksperimental dengan pengaruh dari berbagai aliran seni dan budaya. Contohnya adalah karya konstruktivisme yang menggunakan font geometris dan minimalis, karya pop art yang menggunakan font warna-warni dan ironis, dan karya graffiti yang menggunakan font liar dan ekspresif. Desain ini berhubungan dengan desain grafis kontemporer yang mengutamakan kreativitas dan identitas. - Abad ke-21: Desain font terus berkembang dengan kemajuan teknologi digital dan media sosial. Desain ini digunakan untuk membuat logo, web, aplikasi, dan konten online yang menonjolkan merek dan personalitas. Contohnya adalah karya Google yang menggunakan font sederhana dan ceria, karya Instagram yang menggunakan font bergaya dan elegan, dan karya TikTok yang menggunakan font dinamis dan enerjik. Desain ini berhubungan dengan desain grafis digital yang mengutamakan interaksi dan pengalaman. Berikut adalah beberapa contoh desain font, dan penjelasan bagaimana mereka menggunakan tipografi, warna, kontras, tata letak, dan elemen lain untuk menciptakan desain yang efektif dan menarik: - [Logo Google]: Logo Google menggunakan font sederhana dan ceria, dengan warna-warni yang mencerminkan identitas merek yang ramah dan inovatif. Logo ini menggunakan kontras warna yang tinggi dengan latar belakang putih, sehingga mudah dikenali dan diingat. Logo ini juga menggunakan tata letak yang seimbang dan simetris, dengan huruf yang rata dan sejajar. - [Poster Toulouse-Lautrec): Poster karya Henri Toulouse-Lautrec ini menggunakan font yang besar dan berani, dengan warna merah yang mencolok dan menciptakan kesan dramatis. Poster ini menggunakan kontras warna yang rendah dengan latar belakang gelap, sehingga menimbulkan efek misterius dan sensual. Poster ini juga menggunakan tata letak yang asimetris dan dinamis, dengan huruf yang miring dan berbeda ukuran. - [Graffiti Banksy]: Graffiti karya Banksy ini menggunakan font yang liar dan ekspresif, dengan warna hitam yang menggambarkan kritik sosial dan politik. Graffiti ini menggunakan kontras warna yang tinggi dengan latar belakang terang, sehingga menarik perhatian dan menyampaikan pesan dengan jelas. Graffiti ini juga menggunakan tata letak yang tidak teratur dan kreatif, dengan huruf yang bervariasi bentuk dan gaya. Desain yang over-font adalah desain yang menggunakan font yang berukuran besar, tebal, atau berlebihan untuk menciptakan dampak visual dan menyampaikan pesan. Desain ini bisa menarik perhatian, tetapi juga bisa menimbulkan kesan yang terlalu ramai atau berantakan jika tidak digunakan dengan tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari desain yang over-font: - Sesuaikan ukuran font dengan ruang yang tersedia. Jangan meregangkan atau merapatkan font untuk memenuhi ruang tertentu, karena hal ini akan mengubah bentuk dan proporsi font. Sebaiknya gunakan font yang sesuai dengan ukuran dan orientasi media yang digunakan. - Atur jarak antara huruf dan baris dengan baik. Jangan membuat huruf atau baris terlalu rapat atau terlalu longgar, karena hal ini akan mengurangi keterbacaan dan estetika desain. Gunakan fitur tracking dan leading untuk mengatur jarak antara huruf dan baris secara proporsional. - Pilih font yang cocok dengan pesan dan tujuan desain. Jangan menggunakan font yang terlalu konservatif untuk desain yang menyenangkan, atau font yang terlalu ceria untuk desain yang serius. Gunakan font yang sesuai dengan tone, gaya, dan audiens desain. - Batasi penggunaan jenis font yang berbeda. Jangan menggunakan terlalu banyak font dalam satu desain, karena hal ini akan membuat desain menjadi berantakan dan tidak konsisten. Sebagai aturan umum, gunakan tidak lebih dari tiga font berbeda dalam satu desain, dan pastikan font-font tersebut selaras dan harmonis. Sumber Referensi : https://www.canva.com/id_id/belajar/10-peraturan-yang-harus-di-junjung-ketika-mengkombinasikan-font-kombinasi https://www.canva.com/id_id/belajar/20-kesalahan-tipografi-yang-dilakukan-pemula-dan-cara-mengatasinya https://www.canva.com/id_id/belajar/0-font-modern-yang-akan-memberikan-desain-nuansa-kontemporer https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/28/10000069/keuntungan-produksi-massal-beserta-kerugiannya https://tirto.id/sejarah-dan-perkembangan-desain-grafis-mulai-181-hingga-198-gmW6. https://www.pengertian.co.id/font https://www.academia.edu/28809/Sejarah_Desain_Grafis_dan_Perkembangannya_di_Indonesia. https://kreativv.com/sejarah-desain-grafis https://binus.ac.id/malang/202/08/sejarah-desain-grafis-perkembangan-dan-evolusi-kreativitas-visual https://www.academia.edu/28809/Sejarah_Desain_Grafis_dan_Perkembangannya_di_Indonesia https://kreativv.com/sejarah-desain-grafis https://dibimbing.id/blog/detail/tipografi-definisi-peran-elemen-dan-jenisnya https://toffeedev.com/blog/tipografi-dalam-desain-grafis https://blog.sekolahdesain.id/8-tips-tipografi-dalam-desain-grafis https://ilmusaku.com/seni-tipografi-adalah--jenis-tipografi-dan-contoh https://buildwithangga.com/tips/penggunaan-tipografi-yang-efektif-pada-desain-user-interface https://www.canva.com/id_id/belajar/10-cara-meningkatkan-tipografi-pada-desain/. https://learn.nural.id/course/graphic-design/fundamental-tipografi/memilih-memadukan-font. |