Dengan  adanya brand identity, audiens pada akhirnya akan lebih mudah mengingat merek secara  jelas, unik dan konsisten. Oleh karena itu, penting agar kamu dapat membuat brand identity dengan tepat. Berikut ini akan dipaparkan beberapa cara membuat brand identity yang benar.

 

1. Melakukan riset pasar

Melakukan riset pasar sangat penting untuk mengetahui siapa sebenarnya target pasar kamu. Dalam melakukan riset pasar ini, setidaknya ada empat hal yang harus diklarifikasi yakni:

Audiens. Pelajari apa yang diinginkan audiens dalam industri bisnis kamu untuk menciptakan merek yang disukai oleh mereka. Misi perusahaan. Kamu tidak dapat menciptakan kepribadian bisnis dengan baik tanpa tahu apa visi dan misi perusahaan menciptakan produk.  Proposisi nilai dan persaingan untuk mengetahui apa keunikan dari produk kamu dibanding dengan produk orang lain.

Analisis SWOT perlu dilakukan untuk membantu memahami merek kamu lebih dalam. Dengan begitu kamu bisa memahami karakteristik yang ingin digambarkan lewat merek tersebut

 

2. Perhatikan desain logo dan template

Setelah melakukan hal di atas, maka kini yang perlu kamu lakukan adalah menentukan logo, warna palet, jenis dan template. Dalam membuat beberapa hal ini, kamu harus memastikan konsistensi yang sama di seluruh area bisnis untuk menciptakan merek yang harmonis. Kamu pun bisa memastikan semua tim berpegang pada aturan merek yang sama lewat buku panduan merek yang akan mendokumentasikan semua hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam pembuatan merek.

 

 

3. Mengintegrasikan merek lewat bahasa yang terhubung di media sosial

Konten dalam media sosial kamu juga mencerminkan brand itu sendiri. Oleh karena itu dalam membuat konten, gunakan bahasa yang sesuai dengan kepribadian merek. Jika identitas brand kamu diperuntukkan bagi high end maka pakai bahasa yang profesional. Namun jika identitas brand kamu bersifat lebih santai, maka kamu bisa menggunakan bahasa yang komunikatif.  Bahasa yang dipilih juga harus terintegrasi dengan seluruh bisnis untuk menciptakan nada merek yang sama baik itu dalam iklan atau konten media sosial.

 

4. Memantau merek untuk mempertahankan brand identity

Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam membuat brand identity adalah melakukan pemantauan secara rutin baik menggunakan Google Analytic, survei, melihat komentar di media sosial dan sebagainya. Pemantauan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana audiens bisa berinteraksi dengan merek kamu. Dengan melakukan pemantauan yang rutin juga akan memberikan gambaran berupa strategi yang bisa diperbaiki untuk meningkatkan brand identity.

 

Elemen brand identity

Brand identity dapat membantu sebuah merek membedakan dirinya dengan orang lain. Menurut stasadurdic.com, elemen brand identity dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

 

1. Elemen visual

Elemen visual merupakan perwujudan atau gambaran visual dari identitas merek yang ingin ditampilkan. Elemen ini terdiri dari berbagai kombinasi grafis yang memuat unsur-unsur identitas merek seperti, logo perusahaan, palet warna, tipografi, serta kumpulan gambar dan visual lainnya yang digunakan oleh perusahaan untuk mengomunikasikan pesannya.

 

2. Elemen nonvisual

Elemen nonvisual atau bisa juga disebut elemen verbal merupakan perwujudan atau gambaran verbal dari identitas merek yang ditampilkan. Identitas nonvisual terbentuk dari berbagai kombinasi pesan yang disampaikan kepada audiens, melalui nama brand, slogan, brand voice, brand tone, maupun gaya berkomunikasi yang dipakai oleh perusahaan.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved